2 April 2013

Matematika Asik dengan Permainan "Finding My Secret Word"

             Sejak jaman saya bersekolah dulu sampai sekarang saya menjadi Guru Matematika SMA di SMA Brawijaya Smart School tercinta ini, yang namanya pelajaran matematika adalah salah satu pelajaran yang paling tidak disukai dan paling dijauhi oleh siswa. 

             Padahal belajar matematika itu sangat asik, belajar sesuatu yang abstrak, kita dilatih berimajinasi dan membayangkan sesuatu yang tidak kasat mata. Rumus-rumus, teorema-teorema, dalil-dalil adalah rambu-rambu dalam imajinasi kita. Selayaknya bermain game, salah satu aktivitas yang paling disukai siswa  juga ada rambu-rambu dalam memainkannya. Pastilah tidak seru jika bermain game tanpa ada musuh, aturan-aturan, dan reward nya. Begitu juga dengan belajar matematika, alangkah membosankannya jika tidak ada rambu-rambu, soal-soal yang menantang, dan tidak ada imajinasi dalam mempelajarinya. 
            Agar bisa menciptakan pembelajaran matematika yang menyenangkan, alangkah baiknya jika guru tidak monoton dan saklek dalam transfer ilmunya. Pengalaman saya pembelajaran matematika yang saya ikuti cenderung ke arah ceramah dan tanya jawab searah, yaitu dari arah guru ke siswa. Namun paradigma tentang belajar matematika itu sulit mulai terkikis sejak saya bertemu dengan salah satu guru favorit saya di SMA dulu. Sebut saja Pak Eddy Efi (Guru SMAN 3 Malang) beliau membebaskan siswanya untuk berimajinasi dan bereksplorasi dengan soal-soal matematika setelah sebelumnya beliau menyampaikan beberapa rambu yang harus diikuti siswa dalam pembelajaran suatu materi. 
                                   
           Pembelajaran dilakukan dengan berbasis permainan dan enjoyfull learning. Jarang sekali siswa bosan saat mengikuti pembelajaran matematika beliau. Suasana belajar ramai, riuh, menyenangkan dan yang paling penting siswa menjadi aktif dan kritis dalam meyikapi suatu soal matematika. Permainan berasal dari siswa, oleh siswa dan untuk siswa. Kreativitas murid menjadi tereksplor dengan baik dan kemampuan penalaran dalam menanggapi permainan matematika yang dibuat oleh siswa lain juga berkembang. Terinspiransi oleh guru favorit saya, saya juga ingin merubah paradigma murid yang menyatakan bahwa belajar matematika itu sulit dan harus dijauhi sejauh-jauhnya. 
           Pembelajaran matematika tidak harus dilakukan di kelas, tidak harus guru yang menjelaskan dan tidak harus menggunakan papan tulis dalam penyampaian materinya. Berangkat dari hal tersebut, maka saya mencoba mengkreasikan suatu model pembelajaran yang berbasis permainan yang enjoyfull bagi siswa saya, yang saya beri nama "Finding My Secret Word".
           Diawali dengan membagi kelas menjadi beberapa kelompok dimana satu kelompok terdiri dari maksimal 3 orang siswa dan meminta mereka untuk menamai sesuai dengan nama tokoh yang mereka sukai. Alasan kenapa anggota kelompok maksimal 3 orang adalah karena tiap-tiap anggota memiliki tugas yang berbeda beda, 1 orang bertugas mencatat soal (word) pada tempat (spot) yang telah ditentukan, 1 orang bertugas mencatat soal plus jawab di buku tugas matematika, 1 orang bertugas memberi skor pada setiap soal.
         Beberapa rambu-rambu yang harus dipatuhi dalah permainan "Finding My Secret Word" adalah:
1. Setelah dibagi menjadi beberapa kelompok, maka masing-masing kelompok diminta menyiapkan  
    sebanyak-banyaknya soal disertai dengan jawabannya di buku tugasnya masing-masing dalam waktu 10
    menit. (mengeksplor kemampuan siswa membuat dan menyelesaikan soal yang mereka buat sendiri
    meningkatkan kemampuan bernalar dan kerjasama siswa dalam satu kelompok)

2. Siswa diminta menuliskan soal serta poin yang telah mereka buat di tempat yang ditentukan bisa lantai
    sekolah, papan tulis, kertas, atau dimanapun yang mereka suka dalam waktu 15 menit. (dengan
    memberikan kebebasan memilih sesuatu sesuai yang disukai siswa maka akan meningkatkan motivasinya
    dalam belajar)



3. Siswa dikumpulkan terlebih dahulu di dalam kelas agar serempak dalam memulai game.
4. Masing-masing kelompok harus berebut untuk mencari soal-soal yang sudah disembunyikan oleh
    kelompok lainnya sebanyak-banyanknya dalam waktu 20 menit dan segera menyelesaikannya. 

5. Suatu kelompok tidak boleh berpindah sebelum soal yang dia peroleh selesai dikerjakan.
6. Setelah waktu yang diberikan habis, maka kelompok diminta untuk mengecek jawaban kelompok lain dan
    memberi skor.

7. Setelah semua selesai memberikan skor, siswa diminta berkumpul untuk mempresentasikan hasil
    kerja dari kelompok lawan yang telah menyelesaikan soalnya sekaligus merekap skor yang diperoleh.

           Berdasarkan data angket yang diberikan kepada siswa setelah mengikuti pembelajaran ini, sekitar 95% siswa menyatakan menyukai pembelajaran matematika dengan berbasis permainan seperti yang telah dijabarkan di atas. 
           Tidak ada maksud lain dari saya selain untuk mencoba membagi ilmu tentang pembelajaran matematika yang menyenangkan guna meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matenatika. Tak ada gading yang tak retak. Saya sebagi penulis mengucapkan maaf jika terdapat kekeliruan dalam penulisan ini. kritik dan saran saya harapkan untuk pengembangan pembelajaran menyenangkan untuk siswa terutama di tingkat SMA.
(^_^) V

0 komentar:

Posting Komentar